Waktu saya kecil, melihat kerabat saya yang bisa kuliah lulus sarjana cukup mengagumkan dan menginspirasi. Itu pula yang membuat saya juga berusaha keras untuk lulus meskipun butuh sampai 7 tahun. Tapi setidaknya saya bisa lulus. 

Namun, belakangan saya menemukan fakta kalau saat ini, lulusan sarjana itu sudah terlalu banyak. Bahkan, Menaker Ida  Fauziyah mengatakan sekitar 12 persen pengangguran di Indonesia saat ini didominasi oleh lulusan sarjana dan diploma. Ini membuktikan kalau lulusan kuliah juga belum tentu bisa terserap lapangan kerja. 

Fenomena ini bukan terjadi belakangan saja. Tapi sudah bertahun-tahun sebelumnya. 

Hal ini juga yang tampaknya mendorong seorang pria asal Aceh bernama Azza Aprisaufa. Azza Aprisaufa menginisiasi kehadiran aplikasi yang bernama Jasa Sarjana. Aplikasi ini merupakan platform online yang mempertemukan masyarakat dengan tenaga profesional lulusan sarjana. 

Tentang Jasa Sarjana

Latar belakang pembuatan aplikasi ini karena dia melihat fenomena bahwa banyak sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan di Kabupaten Aceh Tengah, tempat ia tinggal. Ia merasa prihatin dengan kondisi tersebut dan ingin membantu para sarjana untuk memanfaatkan potensi dan keahlian mereka. 

Kondisi ini sebenarnya bukan hanya terjadi di Aceh, tapi di berbagai provinsi lainnya. Hanya saja, Azza Aprisaufa tentu melihat fenomena yang lebih dekat terlebih dahulu. 

Karena itu, ia membuat aplikasi Jasa Sarjana.

Aplikasi ini dikembangkan sejak 2015. Ia membangun aplikasi ini dengan modal sendiri.

Di dalam aplikasi ini, masyarakat yang memakai, bisa menggunakan berbagai jasa lulusan sarjana. Contohnya terapi penyakit stroke, guru mengaji, hingga jasa pembuatan ijazah.

Karena langkah inilah, Azza Aprisaufa mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Award 2019, aplikasi  yang diselenggarakan oleh Astra International. Penghargaan ini diberikan kepada orang-orang inspiratif di bidang pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, kesehatan, dan teknologi.

Aplikasi Jasa Sarjana juga telah mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari berbagai pihak. Aplikasi ini telah menjadi salah satu finalis dalam ajang Startup World Cup 2018 di San Francisco, Amerika Serikat. 

Aplikasi Jasa Sarjana memiliki konsep yang unik dan inovatif, yaitu memungkinkan masyarakat untuk memesan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Masyarakat cukup membayar sekitar Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per jam untuk mendapatkan layanan dari para sarjana. 

Para sarjana pun dapat menawarkan jasa mereka melalui aplikasi ini dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Aplikasi Jasa Sarjana juga memiliki fitur yang menarik, yaitu jasa pembuatan ijazah. Fitur ini ditujukan untuk orang-orang yang ingin memiliki ijazah tanpa harus kuliah.

Mereka cukup membayar sejumlah uang dan mengisi data pribadi, lalu akan mendapatkan ijazah asli yang terdaftar di Dikti. Fitur ini diklaim sebagai solusi bagi orang-orang yang ingin mendapatkan pekerjaan atau promosi dengan mudah.

Dampak Positif Aplikasi Jasa Sarjana

Kalau saya melihat sekilas, Aplikasi Jasa Sarjana ini cenderung mirip dengan aplikasi permintaan jasa. Aplikasi yang cukup umum. Namun, aplikasi punya kekhususan sendiri, yakni di bidang pendidikan. 

Dari berbagai sumber yang saya baca, aplikasi Jasa Sarjana telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama para lulusan sarjana. Aplikasi ini juga membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang sesuai dengan bidang dan minat mereka. 

Aplikasi ini juga telah meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian mereka, serta memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah. 

Selain itu, aplikasi Jasa Sarjana tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Aceh, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Aplikasi ini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan lain-lain. 

Aplikasi Jasa Sarjana juga memiliki visi dan misi yang mulia, yaitu menciptakan lapangan kerja bagi para sarjana dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Aplikasi ini juga berkomitmen untuk memberantas kemiskinan dan pengangguran di Indonesia dengan cara yang kreatif dan inovatif. 

Dengan hadirnya aplikasi Jasa Sarjana, diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, khususnya para lulusan sarjana. 


Karena menurut saya, masih banyak sarjana yang menganggur di luaran sana. Masih banyak yang belum bisa memaksimalkan ilmu yang mereka dapatkan. 

Bahkan, lumrah ditemukan para lulusan sarjana melakukan pekerjaan lain yang kadang tidak sesuai dengan bidangnya. Meski tentu ini bukan satu masalah jika pekerjaan tersebut bisa memberi manfaat lebih. 

Namun, masih banyak lulusan sarjana yang kurang beruntung, yang belum bisa terserap lapangan pekerjaan. Apalagi di antara mereka ada yang sudah memasuki tahap usia batas melamar kerja umum. 


Harus diakui, salah satu hal yang perlu dikritisi dari dunia kerja saat ini adalah batasan usia kerja saat perusahaan membutuhkan tenaga kerja. 

Karena itu, menurut saya, aplikasi Jasa Sarjana bisa jadi solusi yang menarik buat mereka para lulusan sarjana yang ingin menerapkan ilmunya lebih tepat dan tentu memberi manfaat. 

Buat para lulusan sarjana, tidak usah malu untuk mendaftar di aplikasi ini karena bisa jadi ada peluang lebih baik lewat Jasa Sarjana. 

Karena berdiam diri dan memandangi teman-teman lain yang sukses di media sosial hanya akan menambah beban pikiran.

Menurut saya Azza Aprisaufa bisa membuka “keran” rejeki bagi para lulusan sarjana dengan memanfaatkan kemampuan apapun yang mereka bisa. 

Seperti kalimat menarik yang diucapkan Azza Aprisaufa di kanal Youtube Satu Indonesia, yakni 

“Janganlah menjadi seekor ikan yang terus menangis kenapa burung bisa terbang”. 

Kalimat motivasi menarik untuk memotivasi siapapun yang kadang selalu tidak bergerak maju dan sekadar membanding-bandingkan.