Arya Ananda Indrajaya Lukmana

Siang itu, pada kisaran akhir 2019, saya mungkin sedang sibuk menatap laptop sambil membereskan pekerjaan. Namun, di di sebuah warteg sederhana, ada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sedang asyik menikmati makan siangnya. Ia adalah Arya Ananda Indrajaya Lukmana. 

Di tengah proses makan siangnya, pikirannya jadi bercabang saat melihat berita yang baru saja ia tonton di televisi. Berita tentang virus misterius yang menyerang kota Wuhan, Cina.

Virus yang belum diketahui namanya itu membuat Arya khawatir. Ia membayangkan dampaknya jika virus tersebut sampai masuk ke Indonesia. Maklum saja, akhir 2019 itu, belum ada “Wah, bisa gawat nih!” pikirnya. Kekhawatiran Arya ternyata beralasan. Tak lama kemudian, virus yang kini dikenal sebagai Covid-19 itu menjadi pandemi global yang mengguncang dunia.

Sebagai mahasiswa kedokteran yang juga tertarik dengan teknologi digital, Arya tak tinggal diam. Ia merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu. Muncullah ide brilian di benaknya: membuat aplikasi yang dapat membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi.

Berkolaborasi Menantang Pandemi

Aplikasi EndCorona

Arya pun tak sendirian. Seperti yang dilansir situs Ui.ac.id, ia mengajak teman-temannya dari Fakultas Kedokteran UI dan Fakultas Ilmu Komputer UI untuk berkolaborasi menciptakan Platform Penyedia Asesmen Risiko terkena Covid-19 bernama EndCorona. Keren banget, kan, ada kolaborasi antar fakultas! 

Bayangkan, mereka ini mahasiswa-mahasiswa hebat yang berasal dari berbagai jurusan, seperti Sistem Informasi, Ilmu Komputer, dan tentu saja Kedokteran. Mereka bekerja sama, berdiskusi, dan saling melengkapi. Akhirnya, lahirlah aplikasi EndCorona, sebuah aplikasi edukasi yang dilengkapi dengan fitur pendeteksi dini risiko Covid-19.

Aplikasi ini dirancang dengan sangat user-friendly. Tampilannya sederhana, namun informatif, dengan ilustrasi yang menarik. EndCorona juga dilengkapi dengan algoritma canggih yang telah dikaji oleh para ahli, sehingga hasil asesmennya akurat dan dapat diandalkan. Asesmen ini dapat digunakan untuk mengelompokkan pengguna sesuai kerentanannya mengidap Covid-19 dengan kategori risiko rendah, hati-hati, rentan, sangat rentan.  

Di dalam aplikasi ini, masyarakat dapat menemukan berbagai informasi penting seputar Covid-19, mulai dari cara melakukan asesmen mandiri, mengakses peta rumah sakit rujukan, hingga mendapatkan informasi statistik terkini. EndCorona bahkan menyediakan fitur WhatsApp helpline yang terhubung langsung dengan tim dokter FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo bagi mereka yang membutuhkan konsultasi lebih lanjut.

Perjuangan Arya dan timnya tidak sia-sia. EndCorona mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan berhasil menduduki peringkat 6 pada kategori aplikasi kesehatan di IOS App Store. Arya pun dianugerahi penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 kategori khusus Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi atas dedikasinya.

Dari Pengembang Aplikasi, Kini Jadi Peneliti

Arya Ananda Indrajaya Lukmana
Sumber Gambar: Astramagz

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, juga turut bangga dengan pencapaian Arya dan tim. Beliau berharap aplikasi ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Wah, pastinya Arya dan tim makin semangat ya setelah mendapat apresiasi dari Dekan FKUI!

Kini, Arya Ananda Indrajaya Lukmana masih aktif sebagai peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia juga mendirikan agency IT dan digital bernama Looq Creative. Semangatnya untuk berkontribusi di bidang teknologi kesehatan patut diacungi jempol.

Aplikasi EndCorona di 2024

Aplikasi EndCorona

Saya sangat kagum dengan apa yang dilakukan Arya. Ia menjadi pahlawan di masa semua orang takut terhadap Covid-19, terutama karena ia masih berstatus mahasiswa saat itu. Sayangnya, aplikasi EndCorona sepertinya tidak lagi berlanjut. 

Aplikasinya memang masih ada, tetapi fungsinya tidak bisa dipakai lagi. Bahkan, ponsel saya dengan OS Android 14 mendeteksi bahwa aplikasi tersebut tidak bisa dipasang di versi Android terbaru. Di situs http://endcorona.fk.ui.ac.id/, ada opsi untuk menginstal aplikasi atau mencoba versi webnya. 

Untuk versi webnya saat saya klik, berada di domain endcorona.id. Namun, ketika saya klik, alih-alih mengarah ke tes Corona, situs tersebut justru berubah menjadi situs berita. Mungkin karena pandemi Covid-19 sudah mereda, website dan aplikasi ini tidak dilanjutkan lagi. Padahal, menurut saya, aplikasinya bisa dikembangkan lebih lanjut untuk mendeteksi virus-virus lain yang mungkin muncul di kemudian hari.

Terlepas dari aplikasinya yang tak lagi berlanjut, saya tetap kagum dengan sosok Arya. Bagaimana pun dia menciptakan sebuah karya yang akhirnya membuat dia bisa berkembang di posisi saat ini. 

Kisah Arya Ananda Indrajaya Lukmana adalah bukti nyata bahwa siapa pun, bahkan seorang mahasiswa, dapat berkontribusi dalam menghadapi tantangan besar seperti pandemi. Dengan semangat, kreativitas, dan kolaborasi, kita semua bisa menjadi pejuang tanpa pamrih untuk Indonesia yang lebih baik.

Leave a comment

Quote of the week

"People ask me what I do in the winter when there's no baseball. I'll tell you what I do. I stare out the window and wait for spring."

~ Rogers Hornsby