Saya baru tahu kalau ada orang yang memperjuangkan kaum disabilitas dan membuat komunitas. Sebagai penyandang disabilitas, tentu saya kagum dengan hal ini.
Orang yang memperjuangkan itu bernama Achmad Fathullah.
Pria kelahiran Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini mendirikan komunitas yang dinamakan Komunitas Teman Difabel.
Nama komunitasnya adalah Komunitas Teman Difabel. Komunitas ini hadir dengan latar belakang bahwa disabilitas sering kali menghadapi tantangan dalam menjalankan kehidupan. Mereka tidak hanya harus mengatasi hambatan fisik atau mental, tetapi juga diskriminasi dan stigma sosial yang mendalam.
Komunitas Teman Difabel adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan untuk membangun jembatan kebersamaan antara individu dengan disabilitas dan masyarakat umum. Didirikan dengan visi untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan setara, komunitas ini bekerja keras untuk menghapuskan diskriminasi dan mempromosikan kesadaran tentang hak-hak orang dengan disabilitas.
Lahirnya Komunitas Teman Difabel

Komunitas Teman Difabel didirikan oleh Achmad Fathullah pada 1 Maret 2018. Komunitas ini diinisasi karena pengalaman pribadi Achmad yang melihat banyaknya penyandang disabilitas yang kerap menjadi lelucon di masyarakat. Melansir dari situs koran-jakarta.com, Achmad bercerita bahwa dia punya seorang teman SMP yang merupakan penyandang disabilitas kerap menjadi bulan-bulanan teman sekolah.
Teman yang menggunakan alat bantu pendengaran kerap mendapat tepokan yang mengenai pas di alat tersebut. Alhasil, dia kerap merasa terganggu karena mendengar suara keras pas di telinganya secara tiba-tiba.
Achmad juga prihatin dengan pelecehan seksual yang dialami perempuan difabel di tempat kerja dan stereotip negatif yang ditampilkan di media.

Melalui Komunitas Teman Difabel, Achmad ingin menjembatani kesenjangan antara penyandang disabilitas dan masyarakat umum. Komunitas ini telah mendapatkan sambutan positif dan permintaan untuk ekspansi ke daerah lain. Namun, Achmad memilih untuk fokus mengembangkan program di Kota Bogor terlebih dahulu.
Mendirikan Komunitas Teman Difabel bukanlah tugas yang mudah. Achmad dan timnya harus menghadapi banyak hambatan, termasuk kurangnya sumber daya, minimnya dukungan dari masyarakat, dan bahkan skeptisisme dari beberapa pihak. Namun, Achmad tidak pernah kehilangan semangatnya. Ia terus berjuang, menggalang dukungan, dan membangun jaringan dengan berbagai organisasi dan individu yang peduli dengan isu disabilitas.
Achmad memulai dengan mengorganisir pertemuan-pertemuan kecil dengan orang-orang lain yang memiliki disabilitas, berbagi pengalaman dan mendiskusikan cara-cara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan tekad yang kuat dan visi yang jelas, Achmad dan timnya berhasil mendirikan Komunitas Teman Difabel yang kini menjadi wadah bagi banyak individu dengan disabilitas untuk saling mendukung dan berkembang.
Penghargaan dari Astra

Perjuangannya mendirikan Komunitas Teman Difabel diapresiasi oleh Astra. Astra menghargai kerja keras Achmad Fathullah dengan memilihnya sebagai salah satu pemenang SATU Indonesia Award tahun 2018. Penghargaan ini tidak hanya memberikan pengakuan atas dedikasi Achmad tetapi juga membantu meningkatkan visibilitas dan dampak dari Komunitas Teman Difabel.
Hadirnya Dedikasi Kita Foundation

Saya sungguh salut dengan Achmad Fathullah yang tidak berhenti dalam gerakan sosial. Ia tidak sekadar puas dalam memberi dampak pada masyarakat, tetapi terus bergerak maju. Pada tahun 2021, ia membentuk Dedikasi Kita sebagai wadah untuk berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, termasuk yang dilakukan bersama Komunitas Teman Difabel.
Ia bercita-cita menjadikan Dedikasi Kita sebagai yayasan yang memberikan manfaat luas kepada masyarakat melalui aksi-aksi kecil yang bermanfaat.
Berawal dari kelompok kecil beranggotakan 6 orang di Bangka Belitung, Dedikasi Kita memulai kegiatannya dengan kampanye Anti Cyberbullying bertajuk #BanyakCaraBerdedikasi. Organisasi ini terus berkembang dan kini mampu memberikan dampak di seluruh Indonesia.
Dedikasi Kita berkomitmen untuk menciptakan dampak nyata melalui lima pilar, yaitu Kita Cerdas, Kita Sehat, Kita Asri, Kita Peduli, dan Kita Maju, yang selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Kolaborasi menjadi kunci dalam setiap kegiatan Dedikasi Kita, dengan semangat “Bersama Kita Bisa”. Kolaborasi tidak hanya melahirkan inspirasi baru dan solusi untuk berbagai masalah, tetapi juga menciptakan dampak positif yang lebih luas serta kesempatan untuk saling belajar.
Kisah Achmad Fathullah adalah contoh nyata dari tekad dan semangat juang yang luar biasa dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Melalui pendirian Komunitas Teman Difabel dan Dedikasi Kita Foundation, Achmad tidak hanya menciptakan ruang bagi individu dengan disabilitas untuk saling mendukung, tetapi juga berupaya mengubah stigma dan diskriminasi yang masih ada di masyarakat.
Dengan berbagai program dan kolaborasi yang dilaksanakannya, ia menunjukkan bahwa setiap orang, terlepas dari kondisi fisiknya, memiliki potensi untuk berkontribusi positif bagi komunitas. Sebuah sikap yang saya apresiasi sekali.

Leave a comment