Jauh sebelum ramai-ramai dalam perlombaan kecerdasan buatan atau AI (artifical intelligence), sudah banyak sebenarnya perusahaan yang memang fokus pada pengembangan AI. Beberapa perusahaan Indonesia juga sebenarnya sudah ada juga yang fokus pada teknologi AI ini. Contohnya adalah Nodeflux, sebuah startup yang lahir dari tangan dingin Meidy Fitranto dan Faris Rahman.
Kedua pemuda ini mendirikan Nodeflux pada Januari 2016.
Berawal dari sebuah rumah sewa sederhana di Jalan Kemang Dalam, Jakarta, Nodeflux hadir dengan visi besar: menjadi katalis dalam perkembangan teknologi AI di Indonesia. Fokus mereka tertuju pada deep learning computer vision, sebuah bidang yang masih relatif baru di Indonesia pada masa itu namun memiliki potensi luar biasa.
Menemukan Jati Diri di Tengah Tantangan

Perjalanan Nodeflux tidak selalu mulus. Seperti kebanyakan startup, mereka menghadapi tantangan dalam hal modal, pencarian ide, eksekusi, hingga pencarian talenta digital yang mumpuni. Namun, semangat dan kegigihan kedua founder yang merupakan alumni Teknik Industri ITB ini membawa Nodeflux melewati berbagai rintangan.
Cerita yang agak klasik memang. Tapi menurut saya, memang keberhasilan perlu cerita yang menarik agar bisa mengiinpirasi. Begitu juga dengan Nodeflux yang pada 2017, berfokus pada Vision AI dan mendapatkan pendanaan awal dari PT Telkom Indonesia.
Di tahun yang sama, lahirlah VisionAire, “otak” di balik implementasi AI Nodeflux. VisionAire adalah teknologi kecerdasan mesin yang dapat diimplementasikan di berbagai perangkat keras, mulai dari CCTV, webcam, hingga ponsel, untuk menghadirkan solusi bagi berbagai masalah di masyarakat.
Mengukir Prestasi di Kancah Global

Nodeflux terus melaju dan mencatatkan berbagai prestasi. Kerja sama dengan Polri, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan Jasa Marga, serta keterlibatan dalam pengamanan Asian Games 2018 dan IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018, semakin mengukuhkan posisi Nodeflux di industri AI Indonesia.
Lebih dari itu, Nodeflux juga telah berkontribusi dalam kesuksesan acara-acara penting berskala internasional, seperti Asian Games 2018 dan IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018, serta mendukung integrasi data kependudukan pertama di Indonesia menggunakan face matching technology.
Tak berhenti di situ, Nodeflux berhasil mencatatkan namanya di kancah global. Pada 2018, Nodeflux menjadi satu-satunya perusahaan AI Indonesia yang terpilih menjadi bagian dari NVIDIA-Metropolis Software Partner Program (Nvidia-MSPP), bersanding dengan 24 perusahaan AI papan atas dunia.
Prestasi Nodeflux semakin gemilang dengan meraih peringkat ke-25 dalam Face Recognition Vendor Test (FRVT) yang diselenggarakan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) pada September 2019. Pencapaian ini membuktikan bahwa Nodeflux mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan AI terkemuka dunia, termasuk dari China dan Rusia.
Apresiasi dari Astra dan Inovasi Tanpa Henti

Dedikasi Nodeflux dalam mengembangkan solusi AI untuk berbagai isu di Indonesia mendapatkan apresiasi dari PT Astra International Tbk.
Nodeflux dianugerahi penghargaan SATU Indonesia Awards 2018 atas kontribusinya dalam menghadirkan solusi video surveillance berbasis AI pertama dan satu-satunya di Indonesia. Sebagai informasi, PT Astra International punya program yang bernama Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU). Program ini punya acara bernama SATU Indonesia Awards yang sering diadakan tiap tahunnya dan menghadirkan para pemenang yang menginspirasi atau memberi dampak besar pada masyarakat.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa Nodeflux mampu bersaing dengan penyedia solusi sejenis dari luar negeri dan memberikan motivasi bagi generasi muda Indonesia untuk berkarya di bidang teknologi AI.
Di tengah pandemi COVID-19, Nodeflux kembali menunjukkan kemampuannya dalam berinovasi. Mereka menghadirkan solusi berbasis AI Computer Vision untuk membantu pemerintah dalam memantau mobilitas publik, mendeteksi pelanggaran protokol kesehatan, dan menghitung kepadatan manusia.
Nodeflux juga melihat peluang di sektor perbankan dan financial technology (fintech) dengan mengembangkan sistem electronic Know Your Customer (eKYC) yang memudahkan proses verifikasi calon nasabah.
AI dan Masa Depan

Dengan tim yang kini beranggotakan 80 karyawan, Nodeflux optimis akan terus berkembang di industri AI yang semakin menjanjikan. Meidy Fitranto melihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perkembangan teknologi AI yang pesat akan membuka peluang besar bagi Nodeflux untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi bagi Indonesia dan dunia.
Nodeflux adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar di bidang AI. Dengan semangat inovasi dan dedikasi tinggi, Nodeflux siap menjadi pemain kunci dalam revolusi industri 4.0 dan mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Saya sangat mengapresiasi langkah awal Nodeflux dalam mengembangkan bisnis AI di Indonesia. Di era yang serba digital ini, AI akan menjadi teknologi yang semakin krusial, dan Nodeflux telah membuktikan kemampuannya untuk menjadi pionir di bidang ini. Saya yakin Nodeflux akan terus berinovasi dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Indonesia.
Sumber:

Leave a comment