Ada dua tipe komedi. Pertama, komedi rendah. Jenis komedi ini adalah komedi merakyat. Komedi yang timbul dari celotehan atau lelucon yang tujuannya untuk membuat penonton tertawa.

Komedi ini umumnya menertawakan perilaku para komedian yang bersifat lucu, atau karena ocehan mereka tentang fisik. Komedia jenis ini umum di acara televisi.

Jenis komedi ini juga sangat merakyat karena memang datang dari rakyat. Contohnya, Lenong, Ludruk, atau di Jawa Barat dikenal juga longser, sebuah komedi dagelan yang membuat pentonton tertawa lepas.

Tipe komedi kedua adalah tipe komedi tinggi. Jenis komedi ini umumnya merupakan jenis komedi berkonsep yang tujuannya untuk menertawakan prilaku tertentu dengan cara kritis. Misalnya, mengkritisi pemerintah dengan cara menyindir perilaku para pejabat yang korup.

Komedi tinggi ini kadang juga tidak membuat penonton secara spontanitas tertawa terbahak-bahak. Bahkan, jikapun penonton tertawa, penonton mesti tahu konsepnya.

Komedi jenis ini memang hanya memiliki segmentasi sendiri. Tetapi komedi tinggi ini belakangan mulai populer berkat munculnya acara Stand Up comedy beberapa tahun belakangan ini.

Stand up comedy memang menjadi sarana untuk membagikan pemikiran atau kritikan lewat humor cerdas. Kompas TV dan Metro TV menjadi dua stasiun televisi yang cukup konsisiten dalam menghadirkan lawakan in.

Stand up comedy pun sangat populer bahkan sampai memiliki komunitasnya sendiri, tidak hanya di dalam kota tetapi juga sampai di daerah.

Lantas, apakah komedi tinggi hanya bisa dimainkan lewat stand up comedy? Tidak, komedi tinggi sebenarnya bisa tetap dikemas dengan cara lain. Tidak hanya lewat melucu dengan cara berdiri sendiri sambil memegang mic.

Begitu juga dengan komedi rendah. Konsep acara komedi rendah bisa saja menghadirkan jenis komedi tinggi tapi kadang hal ini kurang tepat mengingat penontonnya sudah terbiasa dengan jenis komedi rendah.

Nah, bagaimana jika dua jenis komedi ini menyatu dalam media lain? Ternyata bisa. Komedi tinggi dan komedi rendah bisa menyatu dalam balutan media film betajuk Comic 8 Casino King.

gambar via hardrockfm.com
gambar via hardrockfm.com

Film dengan Banyak Bumbu Komedi

Film yang merupakan sekuel Comic 8 ini menampilkan lelucon atau guyonan yang akan membuat penontonnnya tertawa. Ada guyonan khas komedi rendah semacam menampilkan kekurangan fisik yang dibungkus dengan baik. Ada juga guyonan komedi tinggi. Komedi slapstick atau komedi khas stand up comedy pun dibawa dalam film ini.
Tentang komedi rendah yang ada di film ini, misalnya tentang kekurangan fisik. Dalam acara komedi rendah, fisik selalu jadi bahan bercandaan atau bahkan hinaan.

Di Comic 8 Casino King, kekurangan fisik yang ditampilkan justru bukan semacam hinaan. Kekurangan fisik menjadi semacam kejutan. Contohnya yang dilakukan oleh Donny Alamsyah. Perannya dia sebagai Isa, seorang mesin pembunuh cukup menakutkan. Tapi dibalik sadisnya karakter ini, ternyata ada kejutan menarik yang membuat penonton tidak akan berhenti tertawa.

Kelucuan lainnya misalnya bagaimana sang sutradara, Anggi Umbara menampilkan tokoh Mo Sidik. Mo Sidik merupakan seorang karakter dengan tubuh besar. Tetapi dengan tubuh besarnya, Mo Sidik justru mampu memanfaatkannya untuk bertahan ketika berkelahi dengan para tokoh lain.

Komedi tinggi tentunya juga hadir di film ini. Beberapa karakter bahkan sempat berceloteh untuk mengkritik pejabat yang korupsi. Guyonan bertama isu “cinta sesama jenis kelamin” juga dihadirkan. Bahkan, di satu pulau tempat para komik bertualang, ada aturan yang melarang percintaan berbeda jenis kelamin tetapi percintaan akan sah jika laki-laki mencitai laki-laki dan perempuan mencintai perempuan.

Adegan lucu juga tidak hanya menampilkan celotehan komedi tinggi atau rendah saja. Film ini juga menampilkan adegan-adegan dari film-film terkenal. Panji, tokoh penjahat yang dipenjara ditampilkan dengan adegan mirip The Raid 2 ketika Iko Uwais berlatih memukul tembok.

Selain The Raid 2, ada juga unsur film The Hunger Games dan The Raid pertama, yakni games bertahan hidup. Games bertahan hidup ini harus diselesaikan dengan baik di sebuah pulau melawan pasukan elit yang dimainkan apra pemain legendaris.

Secara keseluruhan, unsur komedi yang ada di Comic 8 Casino King merupakan racikan dari berbagai macam jenis komedi. Racikan tersebut menghasilkan sebuah sajian yang menarik dan akan membuat tertawa sepanjang film.

Sayangnya, beberapa adegan yang tampaknya ingin menghasilkan tawa dari penonton gagal dieksekusi. Entah cara mengemasnya yang salah atau saya sebagai penonton kurang menikmati adegan tersebut. Tapi, adegan yang tidak membuat saya tertawa hanya beberapa adegan saja.

Tampaknya hal ini berhubungan dengan humor yang berhubungan dengan hal-hal “menjijikan”. Misalnya, ketiak Panji tidak menyiram toilet tempat dia buang air. Atau adegan ketika sebuah pedang menusuk pantat (maaf). Tapi adegan-adegan yang saya anggap gagal membuat lucu ini akan mudah dilupakan oleh kemasan kelucuan secara keseluruhan.

gambar via liputan6
gambar via liputan6

Efek yang Luas Biasa

Selain komedi, ada dua hal yang menarik dari Comic 8 Casino King. Pertama, soal fragmen penceritaan dan kedua tentang efek film.

Fragmen penceritaan ini merupakan konsep yang sudah diterapkan pada film pertamanya. Fragmen dalam hal ini semacam bab atau chapter. Chapter ini diberi judul dan dipisah-pisahkan. Penonton dibiarkan untuk berpikir tentang hubungan fragmen-fragmen terpisah ini.

Pembagian fragmen adalah hal yang bagus karena film bisa dimulai dari mana. Artinya, film ini tidak memulai plot dari A-Z tetapi justru mulai dari M kemudian lanjut ke S kemudian ke A lanjut ke G kemudian lanjut ke Z.

Hal yang menarik kedua adalahn soal efek. Jujur, saya dibuat kagum oleh adegan pertama film ini yang menampilkan para karakter film di sebuah film dan berhadapan dengan para buaya. Ada juga monster lain yang membuat nyawa karakter tersebut terancam.

Efek ledakan, efek dikejar-kejar oleh buaya, sampai ada beberapa karakter yang dimakan pun dikemas dengan tampilan yang memukau. Benar-benar efek kualitas Hollywood.

 

Kesimpulan

Comic 8 memberi saya banyak hiburan lewat bumbu komedi berbagai macam ‘rasa”. Film ini juga menampilkan plot yang tak biasa serta tampilan efek yang memukau. Film dengan banyak dukungan artis dan para comic ternama ini bisa jadi “santapan” menarik bagi keluarga menjelang liburan tiba ini.