Saya ini pecinta kopi. Yah, meskipun yang saya minum adalah kopi sachet dan bukan kopi bermerk. Tetapi kurang lebih saya sering meminum kopi, bahkan tiap hari. Kopi bagi saya sudah seperti candu. Jika orang yang merokok setidaknya harus merokok satu hari satu batang, maka saya adalah orang yang harus minum kopi minimal satu cangkir. Oh yah, kopi yang saya minum beraneka rasa, kecuali kopi hitam. Benar sekali, gak masalah disebut  bukan pecinta kopi sejati karena setiap orang punya seleranya sendiri.

Entah sejak kapan saya suka kopi. Bahkan, saya lupa saya meminum kopi sejak usia berapa. Yang jelas, candu kopi saya ini sudah berlangsung waktu saya kuliah. Setidaknya saya harus minum kopi saat pagi hari atau saat malam hari sebelum tidur. Mau itu kopi susu, kopi moka, atau apapun itu, selama bukan kopi hitam, maka saya pasti meminumnya.

Tentang Kopi
Tentang Kopi

Tentang Saya dan Kopi

Kopi bagi saya juga bukan sesuatu yang membantumu untuk tetap terjaga (halah… bahasanya). Bagi sebagian besar orang, kopi adalah minuman yang membantu agar tidak cepat mengantuk. Cafein didalam kopilah yang menyebabkan hal tersebut. Dulunya juga saya gitu. Saya minum kopi agar saya bisa begadang dan yah terhindar dari ngantuk. Tapi waktu bercerita lain. Kopi bagi saya sudah seperti minuman penyegar badan. Yah mirip seperti kamu meminum soda. Bahkan ketika saya kedinginan, saya pasti memilih kopi sachet yang memiliki embel-embel “jahe”. Sepertinya meminum kopi bagi saya lebih menyegarkan. Dan entah sejak kapan, kopi bagi saya sudah tidak relevan lagi dengan pengertian akan bikin kamu terhindar ngantuk.

Kopi susu atau kopi rasa apapun seringkali sudah tidak memiliki efek signifikan ketika saya begadang. Beberapa teman saya kadang suka meledek kalau saya tetap aja tidur meskipun sudah meminum kopi. Saya juga tidak tahu, apakah karena saya terlalu sering minum kopi hingga efeknya tidak terasa atau memang karena saya senang tidur? Atau dua-duanya? Hehehehe…

Satu hal lagi yang membuat teman-teman saya heran dengan cara saya meminum kopi. Saya meminum kopi sepanas apapun (yah gak panas-panas amat juga sih) akan cepat habis. Karena inilah teman-teman saya malas kalau minum kopi secara berbarengan. Mereka pasti bilang

“Minum kopi atau sirop?”
“Minum kopi ko ga dinikmatin sih, Man?

Mungkin justru itu cara saya menikmatin kopi. Kopi, bagi saya akan terasa nikmati ketika kopi tersebut dalam keadaan hangat. Ketika kopi tersebut dingin, rasanya ada yang berbeda. Tentu lain kasus jika minuman kopi yang saya minum adalah minum kopi dingin yang dalam botol atau bungkus kotak.

Lantas, kenapa saya cerita tentang kopi? Jadi saya tiba-tiba ingin bikin tulisan tentang kopi karena saya mendapat kopi yang sedikit beda. Bukan kali ini aja sih saya dapat kopi yang berbeda tetapi karena saya bisa menceritakan saat ini, yah jadinya kopi inilah yang akan diceritakan.

Tampilan Sachet Durian White Coffe
Tampilan Sachet Durian White Coffe

Ceritanya, saya dapat kopi sachet asal Malaysia dari seorang teman yang kebetulan dia juga dapat dari saudaranya yang kerja disana. Kopi itu namanya Durian White Coffe. Di kemasannya tertulis sih seperti itu, dengan embel-embel Malaysian Penang Original. Kopi ini hanya  dijual di Malaysia. Artinya, saya dapat kopi yang berasal dari negeri tetangga. Dan, artinya ini adalah kopi sachet pertama buatan luar yang saya minum.

Kopi dengan Berbagai Ramuan

Durian White Coffe ini memiliki bahan yang sebenarnya sama dengan kopi pada umumnya. Di belakang sachet kopi ini, terlihat jelas tulisan bahan (dalam bahasa mereka (Malaysia) : Ramuan) kopi ini dalam dua bahasa, Bahaya Melayu dan Bahasa Inggris. Berikut saya tulisakan kembali bahan-bahan kopi Malaysian Penang Original (dalam Bahasa Inggris)

Creamer (Glucose Syrup, Hydrogenated Palm Kernel Oil, Sodium Caseinate (Milk Protein), Stabilizers (E340),  Emulsfifer (E471, E472e), Anti Caking-Agent (E551), Sugar, Instans Coffee & Durian Powder.

Untuk bahasa Melayu Malaysia, mereka menuliskan bahan kopi ini sebagai ramuan yang terdiri dari

Krimer (Sirap Glukosa, Minyak Tsirung Kelapas Sawit, Natrium Kaseinat (Protein Susu),  Penstabil (E340) & Pengemulsi (E471, E472e) yang dibenarkan, Agent Anti Ketulan (E551), Gula, Campuran Kopi Segera, Serbuk Durian.

Saya agak kaget melihat banyaknya bahan untuk membuat kopi Durian White Coffe. Saya tidak tahu untuk apa sebuah kopi dicampur dengan Stabilizers (E340),  Emulsfifer (E471, E472e) dan bahan-bahan lain. Saya tidak menemukan bahan-bahan tersebut di kopi sachet yang beredar di Indonesia. Rata-rata kopi sachet yang beredar di Indonesia hanya menuliskan bahan kopi yang terdiri dari gula,kopi, dan tambahan lain. Semisal untuk kopi susu, yah ditambahkan susu. Apa mungkin sebenarnya kopi sachet yang beredar di Indonesia juga terbuat dari banyak bahan? Hanya saja untuk “kepentingan tertentu” yang ditulis hanya bahan utama saja. Saya tidak tahu pasti sih, yang jelas, penulisan bahan yang lengkap seperti kopi sachet ini asalah sesuatu yang sangat baik.

Krim yang Kental
Krim yang Kental

Rasa Durian yang Kental

Setelah saya membaca bahan ramuan Durian White Coffe, saya  pun menyeduhnya. Cara menyeduhnya sama dengan cara menyeduh kopi sachet di Indonesia (jadi, ga perlu dijelaskan yah). Yang jelas, kopi ini harus dicampur dengan 180 ml air panas. Saya sih tidak pernah mengukuran berapat takaran air. Selama cukup di gelas, yah saya tuangkan cukup banyak. Tapi saya juga akan menakar, jika gelasnya terlalu lebar atau terlalu tinggi, maka takaran air akan saya sesuaikan.

Setelah diseduh, saya tinggal kopi ini biar tidak terlalu panas. Tidak terlalu lama sih bagi saya. Ketika kopi tersebut mencapai lidah saya, rasa duriannya sangat terasa di lidah. Bahkan, sebenarnya harum dari kopi ini juga memang sudah sangat beraroma durian. Oh yah, saya sebenarnya kurang suka menyukai durian. Bau buah durian seringkali terlalu menyengat. Tetapi lain cerita jika saya makan es krim rasa durian. Entah kenapa saya suka. Mungkin hal yang sama juga berlaku pada kopi rasa durian ini.

Teguk demi teguk saya nikmati kopi ini. Saya merasakan suatu kopi yang memiliki nilai berbeda. Kopi ini benar-benar nikmat.  Rasa duriannya benar-benar terasa. Dan saat itu, saya merasa saya menikmati durian dengan cara yang berbeda. Tapi tentu tidak gara-gara kopi ini, saya lantas bakal menyukai durian. Tidak, itu lain cerita. Yang pasti, saya menginginkan kopi ini lagi. Entah kapan sih. Yang jelas, pengalaman menikmati kopi ini dari luar Indonesia (meskipun sachet) cukup membuat saya terkesan. Mudah-mudahan saya suatu saat nanti bisa menikmati kopi dari negara lainnya.

Siap Meninum Durian White Coffe
Siap Meninum Durian White Coffe

Oh yah, sebagai penutup, kopi ini mengandung energi sebanyak 175 kcal. Kopi ini juga mengandung karbohicrat sebanyak 29gram dan lemak sebanyak 6gram. Sementara protein di kopi ini hanya sedikit, yakni hanya 2gram saja.