Sebuah kabar duka datang dari sebuah SMS pada awal tahun 2010. Kakak saya mengabarkan kalau rumah keluarga kami yang ada di Ciamis mengalami kerusakan pada bagian puing-puing atapnya. Maklum, saat itu, di kampung saya Ciamis, hujan badai sering datang. Lagipula rumah tersebut memang sudah waktunya perlu perawatan.

Tentu saja kami perlu merenovasi rumah itu. Biayanya cukup besar untuk kami saat itu yang bisa dibilang penghasilan masih pas-pasan. Tapi, kami berhasil memperbaiki rumah tersebut.

Sejak kejadian itu, saya mulai berpikir kalau sudah saatnya hadir sebuah rumah yang tahan dari bencana alam. Bisa dibilang, rumah yang cukup kokoh meski hujan besar atau badai melanda. Apalagi, di negara kita tercinta ini, bencana alam sangat rentan hadir.

Lima tahun kemudian, saya baru tahu kalau rumah sejenis itu sudah ada dan sudah dikembangkan oleh pemerintah. Adalah Pusat Litbang Permukiman, sebuah lembaga yang berada dibawah naungan Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian Perumahan Rakyat atau Kementrian PUPR

Lewat sebuah inovasi bernama RISHA, Kementerian PUPR berhasil menghadirkan teknologi rumah anti gempa, sehat, tidak kumuh, dan yang paling penting layak huni. Itulah RISHA, atau Rumah Instan, Sehat, dan Sederhana.

RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) Ganbar dokumentasi pribadi
RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat)
Ganbar dokumentasi pribadi

 

Oh yah Instan dalam hal ini, artinya rumah yang dibangun merupakan rumah yang mudah dibongkar pasang. Artinya, pembangunan rumah tersebut dibangun dengan beberapa panel baja, yang cukup dipasang. Panel tersebut dibuat mulai dari ukuran terkecil 3 x 3 m.

Dengan panel-panel tersebut, rumah bisa dibangun dengan cepat. Harga rumahnya juga cukup murah, yakni sekitar 100 hingga 200 juta saja untuk sebuh rumah tipe 21.

Kebetulan, saya pernah melihat proses pembuatan panel RISHA  di daerah Sumedang pada tahun 2015 lalu, berikut fotonya.

1431754559448352901
Ganbar dokumentasi pribadi
14317545881534468666
Ganbar dokumentasi pribadi
1431754074521882856
Ganbar dokumentasi pribadi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Inovasi RISHA ini ternyata sudah hadir sekitar lebih dari 10 tahun lalu, yakni semenjak Tsunami Aceh. PUPR sendiri punya target, kalau nantinya konsep RISHA ini akan menyebar dan banyak yang menggunakan. Target dari PUPR agar pemukiman kumuh bisa tergantikan dengan inovasi RISHA pada 2019 nanti.

Kehadiran dari RISAH ini sangat baik. Sebuah rumah yang tahan gempa dan mudah dipasang. Cukup didambakan oleh saya yang ingin punya rumah nan sederhana ini. Saya salut dengan teknologi yang dihadirkan oleh Kkementerian PUPR.

Tapi saya pikir, Kementerian PUPR tidak hanya sampai disini. Hemat saya, RISHA adalah produk bagus tetapi tidak jadi solusi satu-satunya dalam mengembangkan pemukiman di Indonesia. Kementerian PUPR juga perlu menghadirkan sebuah rumah yang tidak hanya tahan gempa, tetapi juga tahan badai dan angin.

RISHA sebenarnya sudah cukup kokoh tapi hujan dan badai yang sering terjadi, membuat saya berpikir kenapa PUPR tidak menghadirkan juga sebuah inovasi rumah yang tahan terjangan angin dan badai. Tentu saja tujuannya agar tidak ada atap rumah yang bocor atau puing-puingnya yang sudah tua. Berkaca dengan apa yang terjadi pada rumah saya, saya pikir sudah saatnya PUPR menghadirkan rumah semacam ini.

Saya tidak terlalu mengerti soal teknis teknologi bangungan, tetapi saya yakin rumah yang tahan angin kencang dan hujan besar bisa mudah didesain oleh PUPR.

Kita bisa mengambil contoh rumah yang tahan badai yang sudah dibangun di luar negeri. Berikut 3 referensi ide rumah tahan badai yang saya kumpulkan dari berbagai sumber.

 

1. Rumah Berkubah

Sumber gambar via Domain.com.au
Sumber gambar via Domain.com.au

Rumah Berkubah merupakan sebuah rumah dengan struktur yang sangat kuat dibandingkan rumah biasa. Rumah berkubah yang saya maksud adalah rumah rancangan Skydome, sebuah perusahaan dari Rusia.

Desain rumah tersebut berbentuk seperti kubah atau rumah dengan dinding bagian atas melengkung. Rumah dengan desain seperti ini ditujukan agar rumah bisa tahan terhadap angin badai berkecepatan sampai 250 km/jam. Bahkan rumah ini juga bisa tahan dari serangan 700 kilogram salju

Bentuk desain rumah ini mampu menahan gempa 7 skala richter.

 

2. Hurricane Alley

Gambar via rumahdurensawit.com
Gambar via rumahdurensawit.com

Adalah seorang bernama Valerie Sigler yang membangun sebuah rumah bernama Hurricane Alley yang mampu menahan serangan angin dengan kecepatan 300 mil per jam.

Bentuk rumahnya sederhana tetapi desain bagian atasnya memiliki lengkungan ganda yang mampu menahan badai. Rumah ini juga mampu menahan gempa bumi bahkan tsunami.

 

3. Nev House

Gambar via radioaustralia.net.au
Gambar via radioaustralia.net.au

Dua warga Australia Nev Hyman (kiri) dan Ken McBryde membangun sebuah rumah  dari daur ulang. Rumah yang dibangun di Vanuatu tersebut mampu menahan serangan angin berkecepatan 300 km/jam.

 

4. Sol Duc Cabin

Gambar via dezeen.com
Gambar via dezeen.com

Tom Kundig, seorang yang hobi memancing, membuat sebuah rumah kabin yang yang terbuat dari baja dengan luas 32 meter persegi. Bentuk rumah kabinnya cukup sederhana dan memiliki panel yang bisa dibuka dan ditutup.

Saya cuman sertakan 4 contoh desain rumah yang bisa jadi inspirasi bagi PUPR untuk menciptakan sebuah “blue print”, rumah yang benar-benar anti badai dan hujan. Diantara keempat desain itu, rumah dengan bentuk kubah tentu saja paling logis untuk dikembangkan lebih lanjut. Apalagi, rumah kubah ini sebenarnya sudah berkembang di Indonesia.

Tetapi, tidak ada salahnya menerapkan rumah berkubah ini dengan teknologi dan sumber daya yang dimiliki PUPR untuk menciptakan sebuah rumah yang tidak hanya tahan gempa, tetapi juga tahan badai.

PUPR juga bisa mengembangkan RISHA lebih lanjut. Bisa saja namanya RISHA Plus atau RISHA 2.0 (meskipun nama ini terdengar konyol untuk sebuah inovasi perumahan). RISHA yang baru ini nantinya memiliki atap yang berbentuk kubah, meskipun saya sendiri cukup sulit membayangkan hal ini.

Coba tengok skema RISHA berikut ini.

Ed61-teknologi-3
Gambar via puskim.pu.go.id

Bisa diperhatikan bagian bawah RISHA memang ditopang dengan baja yang kuat tetapi tidak untuk bagian atapnya.

Nah, saya kemudian berpikir apa cukup memungkinkan jika PUPR membangun rumah kubah dengan konsep RISHA? Dengan segala teknologi yang ada sih, sebenarnya cukup memungkinkan

Yang paling memungkinkan, Kementrian PUPR bisa mencontoh rumah dengan mengacu konsep rumah Nev House yang hanya terbuat dari plastik dan kayu.

Yang pasti, kehadiran RISHA sebagai sebuah inovasi teknologi perumahan adalah sesuatu yang sangat baik yang dikembangkan oleh Kementrian PUPR ke tahap yang lebih lanjut. Jika rumah tersebut bisa tahan gempa, kenapa tidak menghadirkan “kemampuan lain’ yang tentunya akan membuat RISHA akan lebih banyak disukai dibandingkan rumah-rumah biasa.

 

sumber artikel

domain.com.au/news/russias-skydome-designs-dome-homes-to-withstand-extreme-snowfall-20151217-glqins

radioaustralia.net.au/indonesian/2016-04-20/warga-australia-merancang-rumah-tahan-badai-dari-bahan-daur-ulang/1571606

rumahdurensawit.com/artikel/disain-rumah-tahan-bencana/

kompasiana.com/mulyanugraha/rumah-bongkar-pasang-dan-konsep-100-0-100_5556dab1739773b748340568

dezeen.com/2014/04/10/sol-duc-cabin-washington-olson-kundig-architects/