onlineoffline

Persaingan pada ranah perdagangan elektronik (e-Commerce), membuat para pengguna terkadang mengalami kesulitan dalam memilih dan memilah barang yang akan dibeli. Hal ini dialami pula oleh saya, sebagai konsumen.

Ketika saya membeli sebuah barang dari salah satu e-Commerce, saya baru menyesal kemudian ketika saya menemukan barang yang sama di situs lain yang sejenis tetapi di banderol dengan harga murah. Hal semacam ini umum terjadi tentunya, bukan hanya saya sendiri. Pembaca juga pasti ada yang pernah merasakannya.

Nah, kendala semacam ini sebenarnya sudah bisa diatasi dengan situs pembanding harga yang ada di Indonesia. Salah satu yang ternama adalah Pricebook.

Mengapa Pricebook?

Hal utama kenapa saya menyebut startup ini adalah karena situs ini fokus pada barang gadget dan elektronik. Produk yang saya beli rata-rata sih memang barang elekronik sehingga situs ini merupakan situs yang tepat untuk menemukan harga terbaik (katakanlah termurah) diantara banyaknya harga yang berseliweran di banyak toko online.

Dengan Pricebook, kita tidak perlu membuka satu persatu-satu toko online untuk membandingkan harga. Cukup membuka Pricebook kemudian temukan barang yang kita cari, dan lihat kita bisa dengan mudah menemukan barang termurah diantara barang lainnya.

screenshot_10

Tapi saya tidak akan membahas Pricebook dan fungsinya. Pembaca bisa langsung berkunjung ke situs Pricebook untuk merasakan sendiri pengalaman membandingkan harga produk dan menemukan harga terbaik.

Yang akan saya bahas disini adalah proses perkembangan Pricebook yang bisa dibilang cukup bagus semenjak mereka hadir di Indonesia. Mereka bukanlah pemain pertama di ranah situs perbandingan harga. Mereka hadir pada tahun 2013 di saat situs sejenis juga sudah hadir beberapa tahun sebelumnya.

Tapi, startup asal Jepang ini mampu berkembang cepat dalam tempo dua tahun lebih.

Perkembangan Pricebook ditandai dengan investasi atau pendaan awal yang mereka terima pada Desember 2013 sebesar US$150 ribu (sekitar Rp1,9 miliar). Kurang dari dua tahun, dengan tim yang masih terdiri dari 12 orang, Pricebook kembali mendapatkan pendanaan pada Mei 2015 dari Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, dan Direktur M&S Mitra PTE, Hiro Mashita.

Dengan dana tersebut, Pricebook semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan kemitraan Pricebook dengan ratusan toko gadget di kota-kota besar di Indonesia.

Setahun kemudian, yakni September 2016, Pricebook yang semakin berkembang dengan 20 karyawan, mendapatkan pendanaan kembali. Pendanaan ini berasarl dari KLab Venture Partners dan Aucfan, venture kapital asal Jepang. Dengan pendanaan yang tidak disebutkan jumlahnya ini, Pricebook terus berkembang untuk menyelesaikan persoalan informasi asimetris antara konsumen dan pelaku bisnis tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.

Pricebook juga berkembang tidak hanya sebagai situs pembanding tetapi juga sebagai mesin pencari belanja online to offline (O2O) terdepan di Indonesia. Bahkan, situs lain lain yang sejenis belum melakukan hal ini.

Karena itulah, Pricebook bisa disebut sebagai situs pembanding ternama bahkan dikatakan nomor satu dibandingkan situs lain yang sejenis.

 

Belajar dari Perkembangan Pricebook

businessflow1-en
                                                                   Image: Business Flow

Situs yang di Indonesia bernama PT. Pricebook Digital Indonesia terus melebarkan sayapnya sebagai solusi untuk menyediakan informasi mengenai harga penjualan baik toko online dan fisik

Dengan pendanaan baru ini, Pricebook memiliki niatan untuk melakukan ekspansi ke beberapa kota besar di Indonesia. Situs ini juga punya rencana untuk menambah kategori produk lain. Saat ini, Pricebook hanya fokus menghadirkan perbandingan harga untuk perangkat elektronik seperti smartphone, komputer, hingga kamera. Tapi kedepan, kategori produknya bisa bertambah sehingga membuat Pricebook terus berkembang.

Perkembangan Pricebook ini bisa jadi bahan pelajaran buat para usahawan atau para perintis startup. Kuncinya adalah fokus terhadap produk yang lebih spesifik terlebih dulu. Setelah berkembang, pengembangan lini bisnis bisa dilakukan.

Pada dasarnya, ramuannya tetap sama, yakni fokus pada bisnis dengan segementasi tertentu. Langkah ini lebih efektif dibandingkan kita langung bermain atau berbisnis dengan target yang lebih umum.

Jika pada segmen pasar tersebut sudah berkembang, tidak ada salahnya untuk kemudian melebarkan sayap atau menambah hal-hal baru.

Dalam bisnis, bisa sebagai menargetkan segmentasi pasar, menghadirkan produk terbaru, atau menambahkan fitur terbaru pada produk yang sudah ada.

Seperti halnya Pricebook, yang sebelumnya fokus pada segmentasi produk gadget. Setelah berkembang, merekapun berniat untuk menambah fitur baru dan tidak hanya fokus pada gadget saja.