Hari yang cerah Minggu pagi itu, 19 November 2017, di Dago Bandung. Seperti biasa, di kawasan ini pada Minggu pagi ada kegiatan rutin yang disukai warga bandung ke Car Free Day alias CFD. Saya pun berada disana, pukul 6 pagi, lebih cepat satu jam dibanding kebanyakan orang datang.
Saya tak selalu sering kesini, hanya beberapa kali dalam setahun. Setiap kali ke CFD Dago, selalu ramai saat orang, dari mulai jualan, promosi produk atau kegiatan, panggung hiburan, dan berbagai kampanye dari pemerintah, instansi swasta, LSM/NGO, maupun dari organisasi nirlaba.
Seperti pada pagi itu, pada tanggal yang sudah saya sebutkan, saya menemukan kampanye seru dari BALITBANG PUPR (Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) terkait produk berupa inovasi teknologi yang mereka ciptakan.
Kampanye dari Balitbang PUPR diadakan persis di depan Eduplex. Ada panggung disana, ada musik, dan yah ada aerobik yang menarik saya untuk kemudian ikut melatih badan. Lagu Sayang dari Via Vallen diputar membuat saya ikut senam aerobik.

Tidak ketinggalan, saya rekam pula kegiatan senam itu yang bisa disaksikan lewat video berikut ini.
Tapi saya tidak akan bercerita tentang senam aerobiknya. Biarlah itu jadi hiburan pembuka. Karea acara utama adalah ketika Pak Herry Vaza, Sekretaris Balitbang memberikan sambutan kepada pengunjung (dalam hal ini warga kota Bandung) dan menjelaskan tentang peranan Balitbang PUPR lewat inovasi teknologi yang mereka kembangkan.
Pak Herry Vaza salah satunya menjelaskan tentag inovasi teknologi mereka yakni teknologi penggunaan sampah plastik untuk aspal jalan. Menurut Pak Herry, pada 2018 diperkirakan laut memiliki kapasitas 1 kilogram sampah berbanding 3 kilogram ikan. Diperkirakan pada 2025 ada kemungkinan tiap 1 kilogram sampah berbading dengan 1 kilogram ikan, itu berarti kapasitas ikan di laut berkurang. Hal ini juga ditenggarai dengan alasa sampah plastik hitam yang tidak bisa memakai metode 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).

Oh yah, sekitar area Balitbang PUPR di CFD Dago tersedia informasi berupa infografis yang dipajang seperti layaknya pameran foto. Tujuan adanya foto stand ini jelas untuk meningkatan awarness warga kota Bandung terhadap inovasi teknologi yang dicanangkan oleh peranan Balitbang PUPR.
Beberapa program berupa inovasi teknologi dari Balitbang PUPR ini antara lain sebagai berikut.
1. Teknologi Pemanfaatan Limbah Plastik
Masalah sampah plastik hitam yang sudah disebutkan sebelumnya kini bisa diatasi dengan teknologi pemanfaatan limbah plastik. Teknologi ini meungknkan plastik hitam dikelola untuk dijadikan aspal jalan. Campuran aspal yang dimodifikasi dengan polimer ternyata bisa membuat umur layan jalan jadi meningkat karena limbah plastik mampu meningkatkan stabilitas dan kekuatan dari campuran aspal.
2. RISHA
Risha merupakan rumah layak huni yang terjangkau. Proses bangunan RISHA bisa selesai hanya dalam satu hari. Kok Bisa? Yah karena, RISHA dibangun dengan komponen yang fleksibel penggunaannya. Bahkan, proses pembangunan rumahnya bisa dilakukan cukup tiga orang saja.
Karena kemudahan tersebut, RISHA sudah dilirik 67 aplikator dan sudah diterapkan pada lebih dari 10.000 unit di Aceh. Yang bisa membuat orang tertarik terhadap RISHA adalah karena rumah ini bisa dibangun lebih cepat, harganya lebih murah, lingkungan rumah lebih ramah lingkungan, dan yang paling penting RISHA adalah rumah lebih tahan gempa.
3. Ecotech Garden
Ecotech Garden adalah inovasi teknologi pengolahan air selokan. Teknologi hasil Puslitbang Sumber Daya Air ini memanfaatkan tanaman hias air. Manfaat dari teknologi ini adalah peningkatan estetika lingkungan, menurunkan bau, serta menurunkan BOD.
4. Green Pedestrian
Green Pedestrian dibangun sebagai sarana untuk menyediakan fasilitas pejalan kaki dengan konsep kota hijau sehingga daerah pedestarian tersebut bisa disebut Walkability.
Walkability dalam hal ini adalah dukungan keseluruhan untuk pejalan kaki dan memperitungkan konektivitas jalan, kondisi jalan, pola penggunaan lahan, serta kenyamanan saat berjalan.
5. ABDULAH
ABDULAH merupakan singkatan yang memiliki kepanjangan Akuifer Buatan dan Daur Ulang Air Hujan. Serupa dengan Ecotech Garden, teknologi ini dikembangkan oleh Puslitbang Sumber Daya Air. Teknologi ini diciptakan untuk pemenuhan kebutuhan air wudhu. Air wudhu ini bersumber dari hasil pemanfaatan air hujan yang yang kemudian bisa dipakai secara berulang-ulang.
6. ABSAH
ABSAH merupakan singkatan yang memiliki kepanjangan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan. Teknologi ini mirip dengan aliran air yang terjadi di alam. Fungsinya ditujukan untuk penyediaan air baku mandiri yang bisa diterapkan terlepas dari penyediaan air dari PDAM.
Keenam inovasi teknologi dari Balitbang PUPR tersebut dipamerkan dalam bentuk photostand dan warga Bandung di CFD Dago cukup awarness dengan pengenalan produk Balitbang PUPR ini. Apalagi, both Balitbang PUPR photostand yang bisa digunakan untuk pamer di media sosial.
Sebagai penutup cerita saya di CFD dengan Balitbang PUPR ini, saya sisipkan foto menggunakan photostand Balitbang PUPR berikut ini.
Disclaimer
- Foto merupakan dokumentasi pribadi, khusus infografis berasal dari situs
- Tulisan ini dimuat terlebih dulu di Kompasiana, saya terbitkan ulang dengan pergantian judul dan beberapa perubahan kalimat.