Banyak orang yang ingin sukses dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari kesuksesan tersebut. Tapi, hanya sedikit orang yang menuju jalur sukses dengan cara yang benar.
Kebanyakan orang hanya berangan bahwa suatu hari mereka akan memiliki banyak orang yang bekerja untuk mereka.
Banyak orang yang hanya membaca kisah sukses tanpa pernah mengikuti jejak atau proses yang dilakukan orang-orang tersebut.
Paling-paling mereka hanya bisa terkagum. Praktiknya, mereka selalu melakukan kebiasaan yang serupa yang bahkan tidak dilakukan orang sukses.
Mereka dalam hal ini bisa saja Anda atau saya. Yah, siapapun itu, jika ingin sukses tidak semudah membalikan telapak tangan.
Ada hal-hal yang harus dijalani. Ada proses yang panjang untuk menjadi sukses. Beberapa proses itu adalah tentang sikap yang tidak pernah dilakukan oleh orang-orang sukses.
Yah, orang-orang sukses bisa mencapai posisi mereka karena mereka mereka tidak memiliki 7 sikap atau kebiasaan berikut ini.
1. Menunda Pekerjaan
Dalam bahasa Inggris, sikap ini disebut sebagai “procrastination”. Sikap ini adalah sikap untuk menunda-nunda segala pekerjaan yang dibebankan.
Sikap menunda ini kurang bagus. Orang sukses selalu sigap tetapi orang gagal selalu menunda pekerjaan tanpa mereka sadari bahwa pekerjaannnya akan terus menumpuk.
Orang gagal seperti lupa bahwa waktu sangat berharga dan tidak bisa dikembalikan. Sementara orang sukses tahu artinya waktu yang sangat penting.
Bukankah, dalam agamapun, ibadah tidak baik kalau ditunda-tunda? Jadi, mari kita mulai untuk tidak menunda-nunda kewajiban dan tugas-tugas kita.
Jangan banyak procrastination seperti yang diceritakan oleh video berikut ini!
2. Selalu Menyalahkan Orang Lain atau Hal Lain
Orang gagal selalu menyalahkan orang lain ketika mereka memang melakukan kesalahan. Seolah-olah mereka takut kalau kesalahan itu adalah tanggung jawab mereka.
Gagal berkompetisi, menyalahakna sarana. Gagal dalam ujian, menyalahkan guru. Gagal berbisnis, menyalahkan pasar.
Orang sukses tidak pernah menyalahkan apapun. Ia tahu kalaupun gagal, mungkin ada yang salah dengan dirinya dan ia ingin perbaiki.
Tips untuk orang yang selalu menyalahkan adalah dengan menerima bahwa mungkin kita yang salah.
Tidak ada apa-apa kalau kita melakukan kesalahan selama setelahnya kita belajar dan tidak mengulanginya lagi.
3. Sinis dengan Prestasi yang Dicapai Orang lain
Pada era media sosial yang begitu terbuka ini, banyak orang yang memamerkan prestasinya. Terkadang hal ini membuat sebagian orang melihatnya sebagai sebuah motivasi agar bisa menjadi orang tersebut.
Tapi orang gagal berbeda. Dia akan mengatakan
“Aku juga bisa melakukannnya. Cuman segitu aja mah bisa. Asal aku bisa lebih keras”
Padahal dia hanya bisa ngomong dan tidak melakukan apa-apa. Selalu sinis dan tidak mengapresiasi orang prestasi yang orang lain dapatkan.
Lapang dada adalah kunci agar terhindar dari sikap ini. Tentunya lapang dada juga disertai dengan ucapan selamat terhadap teman yang mendapatkan prestasi.
4. Konsumtif
Ada dua perbedaan dalam hal pembelian barang dari orang gagal dan orang sukses. Orang sukses tidak terlalu bergantung pada barang-barang yang sedang tren meskipun dia mudah mendapatkannya. Dia akan selektif untuk memilih apa yang ia butuhkan.
Orang gagal justru lebih konsumtif. Ada flash sale gadget yang murah, dia ikutan. Padahal, gadget yang dia punya masih cukup mumpuni.
Dia juga akan mudah tergoda untuk membeli makanan ataupun barang-barang yang sebenarnya tidak teralu dibutuhkan.
Karena itu, kurangilah sikap konsumtif. Belilah sesuatu yang memang diperlukan. Kalau memang misalnya sedang butuh pakaian baru lantaran pakaian lama sudah gak layak pakai, belilah pakaian tersebut. Jangan sampai ada pada situasi saat butuh pakaian baru tetapi justru uangnya malah untuk makan-makan di kafe ternama.
5. Cuman Wacana
Inilah sikap yang mungkin banyak ditemukan pada orang-orang di sekitar. Mungkin termasuk saya atau Anda.
Kita terlalu banyak bicara.
Kita terlalu banyak berteori atau terlalu banyak berwacana tanpa mempraktikan hal tersebut.
Orang gagal selalu ingin didengarkan tapi ia tidak pernah mau mendengarkan. Bisanya cuman “ngomong doang”
Karena itu, beri ruang untuk orang lain bicara dan Anda jadi pendengar yang baik agar bisa belajar sesuatu dari mereka.
6. Terlalu banyak Berasumsi atau Beralasan Negatif
Orang gagal lebih banyak bicara seperti
“Gakan berhasil”
Atau
“Ah, disana jarang ada yang beli kalau buka usaha”
“Saya gak punya bakat buat lakuin hal itu”
“Mustahil ah dikerjakan seminggu”
dan banyak asumsi serta alasan lainnya yang berkonotasi negatif. Kalimat-kalimat itu adalah kalimat sakti untuk membuat orang gagal terus berada pada jalurnya. Mereka akan terus bicara seperti itu tanpa pernah benar-benar mencobanya.
7. Berhenti Sebelum Berhasil
Orang gagal selalu ingin sukses secara instan. Karena itu banyak orang yang memang lebih banyak mengagumi orang sukses dibandingkan menduplikasikan apa yang dilakukan orang sukses tersebut.
Orang gagal merasa kalah ketika bisnis pertama yang ia geluti tidak menguntungkan. Orang gagal merasa kalah ketika ia tidak bisa mencapai posisis manajer. Mereka tidak mencoba lagi dan berhenti di tengah jalan.
Padahal orang sukses itu berangkat dari banyak kegagalan.
Jangan menyerah!
Terus lakukan lagi karena ada banyak orang yang sedikit lagi berhasil tetapi mereka berhenti dan terlalu lelah. Atau mungkin juga mereka terlalu takut untuk melakukan lagi.
Ingin sukses? Maka tinggalkanlah 7 kebiasaan tersebut. Mulailah dengan cara mengurangi sikap-sikap yang memang tidak membuat Anda sukses. Terus berjuang dan jangan menyerah menghadapi tantangan!
Disclaimer
Artikel pertamakali tayang di Plimbi, ditayangkan kembai dengan sedikit perubahan
Sumber cover image via Flickr
sepertinya menyalahkan oran glain dan menunda kerjaan adalah yang paling banyak saya temui, terkadang saya juga sering menunda pekerjaan demi sesuatu yang lebih remeh.
Duuuh kayaknya aku masih punga sifat nomor 1 dan 3 deh
Terutama yang 1. Duuuh susah banget buat. Eh mudah banget buat nunda2 pekerjaan. Padahal nggak sekali dua kali aku kena dampaknya. Tapi masih aja nggak kapok. Duh 😢
Makasih bang hilman udah nengingatkan
Aduh perlu dihindari ya ini.. mngkn ini yg bikin gw belum merasa sukses. thx bro hilman
Emm, kerasa banget tuh…poin yang konsumtif sama berasumsi negatif.
Suka ikut-ikutan tren yang sebenarnya gak perlu-perlu banget.
Seperti fenomena Harbolnas hari ini.
Wkkwk…
Menunda Pekerjaan dan Konsumtif itu aku banget 😅. Leyeh-leyeh baca buku atau nonton drakor tuh enak banget sampai amnesia dengan pekerjaan 😂. Terus sudah itu jajan buku yang entah kapan dibacanya 😅 apalagi pas ada harbolnas tuh… Duhhhh… Suksesnya masih lama nih sepertinya 😂
Aku masih syuka menunda pekerjaan dan sekadar wacana. Belum banyak melakukan aksi. Aih, tentu saja kesuksesan susah dicapai kalau begini terus ya. Sekarang aku mulai mengurangi kedua hal tersebut, semoga berhasil meski tidak bisa didapatkan secara instan karena sudah menjadi kebiasaan. Terima kasih artikelnya Mas Hilman, sangat bermanfaat.
Hahaha, sepertinya aku pernah nglakuin itu semua. Skrg makanya dikurangi banget agar bisa sukses kaya orang lain. Nunda pekerjaan itu, PR banget karena enak #Eh
Cuma wacana..terus ditunda pula..akan terus cuma di angan ..gak bakalan sukses..
Makasih..ya.., aku nih suka nunda kerjaan..
Wuihhh bener bangetn nih Hilman, aku masih nomo 1, 4, 5,sama 7, hehehe..alhamdulillah kalau lihat orang lain sukes mah ikut seneng aja, terus sudah mengurangi menyalahkan orang lain setelah mengikuti hapines management
Dari tujuh poin yang ditulis ini, sepertinya prokrastinasi, konsumtif dan kebanyakan berasumsi negatif adalah hal yang paling sering aku lakukan selama ini. Aku kerap menghindari sifat “hanya wacana” ataupun “sinis terhadap kesuksesan orang lain. Namun, ini menjadi cambuk keras bagiku juga nih.
Dari 7 poin yang disebutkan, yang paling sering dialami, yaitu menunda -nunda. Padahal memang kebiasaan yang buruk ya…
Lagi berusaha untuk gak terlalu mantengin medsos, yang buat saya jadi nunda-nunda kerjaan…hiks!
Waduh, kayaknya aku banyak memiliki kebiasaan yang sama kayak di artikel ini. Harus bisa berubah nih, untuk kehidupan mendatang yang lebih baik
Aku konsumtif kak. Habis harbolnas belanja banyak padahal ngga tentu butuh juga. Mana banyak yang ngejebak juga hahahaha
Artikel keren. Saya masih suka nunda2. Harus berbenah nih biar cepet sukses