“Wake Up! Wakaf”

Begitulah namanya. Nama dari program yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa. Dari namanya, sudah jelas kalau program ini semacam ajakan untuk semua orang, termasuk kamu-kamu yang baca tulisan ini untuk berwakaf.

“Lho, bukannya wakaf itu sulit dan harus memiliki uang banyak dulu?”

Pertanyaan tersebut pasti terlintas di pikiranmu. Tapi percayalah, pertanyaan itu juga terlintas di pikiran saya sebelum akhirnya Dompet Dhuafa memperkenalkan tentang wakaf.

Perkenalan itu terjadi, pada hari Kamis 17 Oktober 2019. Saya dan puluhan narablog dari Bandung dan sekitarnya dapat kesempatan untuk memenuhi undangan dari Dompet Dhuafa mengunjungi Kebun Indonesia Berdaya. Lokasi perkebunan tersebut ada di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang.

Di tempat tersebut, saya diajak untuk berkenalan dengan wakaf dan berkunjung ke hasil wakaf produktif berupa kebun nanas dan buah naga. Tempat tersebut cukup jauh dari Bandung. Perlu waktu kurang lebih tiga jam dari Bandung menuju tempat yang cukup pelosok ini.

Kedatangan kami (saya dan teman blogger Bandung) disambut dengan baik. Kami disambut dengan makanan hasil tani Kebun Indonesia Berdaya. Ada jus nanas, sate nanas, serta makanan seperti jagung dan kacang.

Kami memakan cemilan tersebut dengan riang gembira di sebuah saung, seperti tempat makan lesehan. Di tempat ini juga, sembari kami menikmati cemilan, ada diskusi soal wakaf. Dalam diskusi ini, saya baru paham kalau wakaf itu tidak sekadar 3M (Masjid, Madrasah dan Makam) saja.

kebun indonesia berdaya
Diskusi soal program Wake Up Wakaf

Wakaf itu ternyata banyak bentuknya. Poin utamanya adalah tentang hakikat memberikan sesuatu yang bermanfaat dalam tempo yang lama.

Nah, di Dompet Dhuafa, ada empat pilar utama pengembangan hasil wakaf. Empat pilar tersebut meliputi kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial. Contohnya berdirinya banyak rumah sakit dari Dompet Dhuafa. Atau di bidang pendidikan, sudah banyak sekolah yang didirikan. Di aspek sosial, ada pembangunan mesjid.

Unuk ranah ekonomi, Dompet Dhuafa fokus pada wakaf dalam bentuk tanah. Tanah ini kemudian dimanfaatkan untuk ruko, mini market, peternakan, dan perkebunan. Dan Kebun Indonesia Berdaya adalah salah satu contoh pengelolaan wakaf tanah Dompet Dhuafa.

kebun indonesia berdaya

Di Kebun Indonesia Berdaya, Dompet Dhuafa memanfaatkan tanah wakaf untuk menanam buah naga dan nanas. Ada juga lahan yang digunakan untuk peternakan kambing yang diperuntukkan untuk kurban.

kebun indonesia berdaya
Peternakan Domba di Kebun Indonesia Berdaya

Keberadaan Kebun Indonesia Berdaya ini juga memiliki manfaat besar bagi masyarakat sekitar untuk tetap produktif. Salah satu penerima manfaat dari keberadaan Kebun Indonesia Berdaya pun dihadirkan dan berbincang-bincang dengan kami.

Beliau bercerita tentang besarnya manfaat dari tanah wakaf tersebut. Beliau dan para petani merasa banyak terbantu dengan kehadiran wakaf dari Dompet Dhuafa. Padahal dulu, beliau selalu mengalami kesulitan dalam pengolahan buah dan hal-hal teknis lainnya.

Selain diskusi, kami juga diajak berkeliling ke lahan perkebunan nanas dan buah naga. Sayang, bukan musim panen, sehingga kami tidak bisa memetik buah naga. Perkebunannya tergolong luas lho. Saya cukup asik dan betah disini meski saat berkunjung cahaya matahari sangat terik sekali.

kebun indonesia berdaya kebun indonesia berdaya kebun indonesia berdaya

Lalu, apa hubungannya program Wake Up Wakaf dengan kedatangan kami di Kebun Indonesia Berdaya? Jawabannya adalah tentang terbukanya pikiran kami bahwa wakaf tidak harus menunggu kaya atau ada uang dulu. Kebun Indonesia Berdaya adalah salah satu contoh wakaf produktif yang bisa terwujud dari urunan wakaf banyak orang.

Artinya, wakaf bisa dilakukan oleh siapapun dengan nilai minimal 10 ribuan saja. Nah, karena itu jika pembaca, mau berwakaf, bisa dimulai dari sekarang dengan nilai 10 ribu saja. Bayangkan, jika ada satu juta orang yang berwakaf dengan nilai Rp10.000 saja, tentu jumlahnya tergolong banyak. Uang itu yang kemudian bakal dikelola oleh Dompet Dhuafa sebagai wakaf produktif.

Jadi, tunggu apalagi, yuk ikut wakaf produktif di Dompet Dhuafa!